sponsor
Selasa, 15 Desember 2015
Sabtu, 12 Desember 2015
Kamis, 29 Oktober 2015
Rabu, 23 September 2015
Senin, 17 Agustus 2015
JANGAN LAGI MENJALANI KEMO
Informasi yang harus Anda ketahui
Pesan Hj. Ilani Isahak – Belajar dari kesalahan saya
KUALA LUMPUR (Feb 24, 2011): Ketua Komite untuk
Mempromosikan Masalah Pemahaman dan Kerukunan Antar-Agama, Datuk Ilani Isahak,
meninggal hari ini setelah berjuang melawan kanker payudara selama lima tahun
terakhir. Ilani, 58 tahun, telah menghembuskan nafas terakhir nya sekitar
jam 6 pagi di Universiti Kebangsaan Malaysia Medical Centre ( PPUKM ).
The Star
melaporkan: Ketua Komite Kerja Untuk Masalah Hubungan
Antar Agama, Datuk Ilani Isahak meninggal setelah tiga tahun berperang
melawan kanker payudara. Ilani telah berada di rumah sakit sejak tanggal
23 January 2011. Seluruh keluarganya sudah berkumpul bersama saat dia
mengembuskan nafas terakhirnya, demikian menurut penjelasan dari kakak
kandungnya Dr Amir Farid Isahak.
PENJELASAN DARI KAKAK KANDUNG NYA :
Pada tanggal 2 Maret 2011, saya menerima e-mail dari Dr Amir
Farid. Saya meminta izin kepada Dr Amir untuk menyalin kembali e-mail-nya
(tentunya tanpa mencantumkan namanya). Ini adalah jawabannya: “Ya, anda bisa
mengutip e-mail saya, dengan mencantumkan nama saya. Hal tersebut akan
memberikan kredibilitas dibandingkan dengan kutipan tanpa nama.” Inilah
kelanjutan dari e-mail-nya kepada saya.
Salam,
Terima kasih untuk mau berbagi, dan juga atas banyaknya
artikel yang telah anda tulis dan telah menjadi masukkan yang tak ternilai bagi
saya. Artikel-artikel saya untuk The Star telah disensor ketika mulai
mengkritik tentang kemoterapi. Untungnya mereka tidak bisa melakukan sensor
semuanya, jadi beberapa masih bisa masuk.
Saya bingung sekali karena adik saya sendiri Dato Hajjah
Ilani baru saja meninggal pekan lalu setelah menjalani kemoterapi selama tiga
tahun. Dia mengikuti semua saran yang diberikan oleh dr.onkologi nya . Setiap
kali, setelah berdiskusi dengan saya, ia memutuskan ” tidak ada kemo lagi
“, tapi setelah kunjungan berikutnya dengan oncologist, ia kemudian memberitahu
saya “oncologist mengatakan bahwa saya betul-betul perlu untuk menjalani
kemoterapi lagi, jadi saya menyetujui nya “.
Dalam tiga tahun ini ia telah menjalani banyak program kemo.
Dia juga diberikan begitu banyak dosis Herceptin, yang ternyata salah pemberian
karena kemudian mereka mengatakan kepadanya bahwa laporan nya salah. Dia
diberikan pula beberapa dosis Avastin, yang sebetulnya sudah ditarik penggunaan
nya dalam pengobatan kanker payudara oleh US FDA pada bulan Desember 2010,
karena kerusakan yang ditimbulkan melebihi apapun dari semua unsur yang
baik.
Anda dapat membayangkan sejauh apa semua kehancuran itu
telah terjadi kepada tubuhnya. Dia menjalani kemo sampai bulan Desember 2010.
Hanya ketika dia sampai dalam kondisi yang buruk pada bulan Januari 2011, dia
memutuskan untuk tidak mejalani kemo lagi. Pada saat itu juga ahli onkologi nya
memutuskan bahwa dia termasuk kasus yang sudah tidak ada harapan lagi dan
disarankan untuk menjalani perawatan paliatif saja.
Diatas tempat tidur (ahirnya menjadi tempat tidur
kematiannya), dia berkata kepada saya ” belajar dari kesalahan saya,
jangan lagi menjalani kemoterapi “. Apakah Anda berpikir Star akan
mencetaknya jika saya menceritakan hal ini? Tidak akan sama sekali. Sayangnya,
banyak lagi yang akan diyakinkan oleh para ahli onkologi mereka, bahwa
kemoterapi adalah ” mutlak diperlukan “.
Dr Amir.
(Catatan: Dr Amir Farid Isahak adalah konsultan medis
senior / dokter ahli kandungan. Dia juga seorang Master Chikung dan Master
Reiki. Dia adalah Presiden Pendiri dari Asosiasi Guolin Chikung Malaysia dan
juga Wakil Presiden dari Asosiasi Reiki Malaysia).
RESPONS DARI PEMBACA.
Kepada Yth Dr Amir, saya turut berduka cita
mendengar berita tentang wafatnya adik anda Ilani. Kehilangan seorang
adik yang menderita kanker payudara (yang menjalani kemoterapi) saya dapat
membayangkan bagaimana perasaan anda … dapat saya katakan kepada anda bahwa hal
ini tidak akan mudah bagi anda mulai saat ini, terutama dari posisi anda “ yang
memiliki hak-hak istimewa ” sebagai dokter yang percaya pada pengobatan
komplementer.Dan karena kita berada di “ bisnis untuk membantu penderita
kanker” bersiaplah untuk menghadapi ujian … bagaimana bisa, anda sampai
tidak bisa membantu adik sendiri eh?
Selamat bergabung. Secara pribadi, saya belajar banyak dari
pengalaman adik saya dan kemudian saya gunakan untuk memotivasi pasien
kanker lainnya. Saya kira anda akan melakukan hal yang sama yaitu melaksanakan”
amanat “ dari adik anda. Mereka telah pindah dari tempat persinggahan mereka di
bumi ini dan semoga Allah memberkati jiwa mereka dan memberi mereka kedamaian.
KOMENTAR
Terima kasih Dok. sudah mau berbagi dengan kami. Dato Hajjah
Ilani bukan satu-satunya orang yang meninggal setelah gagal berperang. Disana
ada (dan akan) lebih banyak lagi pasien seperti dia. Satu- satunya tanggapan
saya terhadap episode ini adalah mengangkat tangan saya dalam keputus-
asaan. Tetapi tentu saja, saya tidak akan menyerah !
Pesan Dato Illani’s adalah: Belajar dari kesalahan
saya, jangan lagi menjalani kemo. Dan kita akan memberitahu dunia mengenai
hal itu ! Tapi biarlah saya katakan ini dengan tegas dan jelas: Ini
bukan untuk saya ataupun CA Care untuk memberitahu Anda, pasien kanker, apa
yang harus dilakukan – untuk menjalani atau tidak menjalani kemo. Itu
harus menjadi keputusan Anda sendiri.
Tanggung jawab kami adalah untuk memberikan anda informasi
yang kredibel. Bacalah tulisan ini dan kemudian buatlah keputusan
sendiri. Ini menyangkut hidup anda sendiri dan hanya andalah yang akan
mendapatkan keuntungan atau penderitaan dari keputusan yang telah anda buat
tersebut.
Inilah cotohnya jika-obat kemoterapi tumpah ke tangan anda
yang tidak dilindungi. Apa yang akan terjadi jika sebotol penuh obat ini
dipompa ke dalam tubuh Anda?
Nah seperti inilah jadinya jika dokter telah
“membuat anda berantakan”.
Beberapa dari Anda mungkin akan berkata kepada saya : “Tapi
anda bias. Anda hanya menulis tentang hal-hal yang buruk saja … bagaimana
tentang sisi baik dari kemo?”
Mungkin bisa jadi anda benar ! Soalnya semua pasien yang datang dan
menemui saya pada umumnya kasus yang gagal – setelah kemoterapi atau radiasi
tidak dapat menyelamatkan mereka lagi ! Para pasien yang sukses tentu
tidak datang untuk menemui saya. Maaf, saya hanya bisa melihat sisi jelek
dari perawatan medis.Namun, pertanyaan saya adalah: “Mengapa terdapat
begitu banyak kasus buruk ? ” Tidak bisakah apa yang disebut
pengobatan ilmiah tersebut berbuat lebih baik dari itu.? Kemudian
saya ingin bertanya lagi: ” Apakah saya salah atau saya
mengatakan yang tidak sebenarnya – masih jugakah saya dikatakan bias ? “
FAKTA-FAKTA DAN PENDAPAT PARA AHLI.
Saya sarankan anda mengunjungi website
kami: http://cancercareindonesia.com/category/breast-cancer/ sebelum
anda melemparkan batu pertama. Baca dan dengarkan sendiri apa yang
dikatakan oleh orang- orang ini tentang kanker payudara. Kemudian baca buku-buku
tentang kanker payudara. Marilah kita mulai dengan mengamatinya :
Di dalam buku saya, CA Care Experience with BREAST
CANCER, saya telah menjawab pertanyaan yang paling penting
ini: Efektifkah Kemoterapi ? Izinkan saya mengutip apa yang saya
tulis:
Graeme Morgan & Associates (Clinical Oncology
16:549-560; 2004) menulis :
Kontribusi keseluruhan dari kemoterapi curatif dan adjuvant
therapy, terhadap kelangsungan hidup 5 tahun pada orang dewasa diperkirakan
sebesar 2,3% di Australia dan 2,1% di Amerika Serikat.
Di Australia, dari 10.661 orang yang menderita kanker
payudara hanya 164 orang yang bertahan hidup selama5 tahun karena kemoterapi.
Ini menggambarkan hanya 1,5 % kontribusi dari kemoterapi untuk dapat bertahan
hidup.
Eva Segelov dalam sebuah editorial (Australian Presciber
29:2-3; 2006) menyatakan bahwa:
Kemoterapi telah mengalami kejenuhan dalam penjualannya (
oversold ). Kemoterapi hanya meningkatkan kelangsungan hidup kurang dari
3% pada orang dewasa yang mengidap kanker.
M. Veroort & Associates (British J Cancer 19:242-247;
204) menyimpulkan bahwa:
Pengurangan kematian pada kanker payudara yang disebabkan
oleh praktik-terkini dalam pemberian tamoxifen ( adjuvant therapy) dan
kemoterapi adalah 7%.
Guy Faguet ( The War on Cancer: An anatomy of
failure …) menulis :
Sebuah analisa objektif dari kemoterapi kanker selama tiga
dekade terakhir ini menunjukkan bahwa, meskipun biaya yang dikeluarkan oleh
orang-orang dan institusi keuangan sangat banyak , paradigma mengenai
pembunuhan sel kanker telah gagal untuk mencapai tujuannya … dan penaklukan
kanker tetap menjadi tujuan yang jauh dari harapan dan sukar dipahami.
Kemoterapi untuk kanker didasarkan pada dasar pikiran
yang cacat dengan tujuan yang tak dapat dicapai, sifat untuk merusak sel dari
kemoterapi dalam bentuk yang sekarang tidak akan dapat memberantas kanker dan
tidak juga meringankan penderitaan.
Di dalam buku saya, Understanding Cancer War and
Cure, saya mengutip pendapat para ahli sebagai berikut:
Dr. John Lee, penulis What Your Doctor May Not Tell You
About Breast Cancer, menulis :
Kemoterapi adalah suatu usaha untuk meracuni tubuh yang
hanya mempersingkat kematian dengan harapan untuk membunuh kanker sebelum
seluruh tubuh terbunuh.
Kebanyakan tidak berhasil.
Alan Levin, profesor imunologi,dari University of California
Medical School mengatakan :
Kebanyakan penderita kanker di negara ini mati karena
kemoterapi.
Kemoterapi tidak dapat melenyapkan /membunuh kanker
payudara ,kanker usus besar ataupun kanker paru-paru.
Fakta ini telah didokumentasikan selama lebih dari satu
dekade.
Namun dokter masih menggunakan kemoterapi untuk tumor-tumor
ini.
Wanita dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi
cenderung mati lebih cepat daripada tanpa kemoterapi.
Dalam bukunya, Enter the Zone, Dr Barry Sears
menulis :
Semua orang tahu bahwa obat kanker yang ada saat ini amat
buruk. ~ Wolfgang Wrasidlo, direktur pengembangan obat, Klinik Scripps, La
Jolla, California, pg. 164
Pengobatan untuk kanker yang ada sekarang ini mungkin yang
paling biadab dalam dunia kedokteran modern ini, pg. 166. 166.
Tinggal dekat rumah, seorang dokter onkologi terkenal di
Singapura – Dr. Ang Peng Tiam, membuat tulisan ini yang dimuat dalam
suratkhabar The Straits Times, Mind Your Body
Supplement, halaman 22, tanggal 29 November 2006 :
Onkologi tidak seperti spesialis medis yang lainnya di mana
melakukan pekerjaan dengan baik adalah suatu norma. Dalam onkologi, bahkan
memperpanjang hidup pasien selama tiga bulan sampai satu tahun telah dianggap
suatu prestasi.
Mencapai kesembuhkan adalah seperti menarik jackpot.
Tidak semua kanker dapat disembuhkan.
Bagi seorang pasien untuk menerima kesembuhkan adalah
seperti menarik jackpot. Dapat ? Tapi,tunggu sebentar dan mari kita
bertanya : Siapa yang lebih cenderung menarik tongkat jackpot pertama kali
? Pasien atau ahli onkologi ? Baca cerita
ini: http://cancercareindonesia.com/2011/03/01/breast-cancer-she-died-even-after-multi-million-dollar-medical-bill/
Komentar terakhir saya,
Waspadalah terhadap Propaganda oleh Media Massa
Apakah anda pikir Surat Kabar, Majalah dan berita TV News,
menyajikan informasi medis secara wajar dan objektif ? Pikirkan lagi.
Propaganda Medis sudah merajalela. Tujuannya adalah
untuk menyesatkan, membingungkan dan memaksa Anda untuk mendukung pengobatan
konvensional dan meningkatkan perlombaan dalam indutri obat kanker. ~
Burton Goldberg, An alternative medicine definitive guide to cancer.
Ada dua cara yang efektif mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks yaitu
1.Melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus HPV
2.Pemeriksaan Pap Smear dengan rutin.
– Kanker mulut rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks merupakan momok bagi perempuan Indonesia. Kanker itu menjadi pembunuh nomor satu perempuan di Indonesia.
Kanker mulut rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/seviks yaitu bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
Demikian diungkap Dr Ferryal Loetan, ASC&T, Sp RM, MKes-MMR di Win Klinik, Kamar Sutera, Kelapa Gading Square Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, kanker serviks juga rentan dialami wanita yang melakukan hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini dan sering berganti-ganti pasangan seksual. Serta wanita yang menderita infeksi herpes genetalis atau infeksi klamidia menahun dan banyak melahirkan.
Dia menjelaskan, sebagian besar yaitu 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuaomosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam rahim.
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu virus HPV (human papillomavirus).
“HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini terdiri dari berbagai macam tipe. Namun terdapat dua tipe yang paling membahayakan, yaitu HPV tipe 16 dan 18,” terangnya.
Virus itu ditularkan melalui hubungan seksual. Namun tidak semua infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks. Jika seorang wanita terinfeksi dengan HPV yang tipe lain yang tidak begitu berbahaya, maka dengan kekebalan tubuhnya, wanita tersebut dapat terhindar dari kanker serviks. Biasanya HPV yang berkembang menjadi kanker serviks adalah yang tipe 16 dan 18.
Dr Ferryal juga menuturkan, kebiasaan merokok juga mempertinggi risiko kanker serviks. Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
Banyak melahirkan!!.
Risiko semakin tinggi dialami wanita yang suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia dibawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak meminimalkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan pap smear.
“Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan disekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala antara lain perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara dua menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause,” jelasnya.
Juga ditandai dengan menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak) dan keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Kemudian, gejala dari kanker serviks stadium lanjut yaitu nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan. Serta nyeri panggul punggung dan tungkai. Dari vagina keluar air kemih atau tinja, patah tulang.
Pencegahan
Ada dua cara untuk mencegah kanker serviks. Pertama, mencegah terjadinya infeksi HPV yaitu dengan melakukan vaksinasi. Vaksin ini dibuat dengan teknologi rekombinan, sehingga mempunyai ketahanan yang kuat. Vaksinasi ini merupakan pencegahan yang paling utama. Perlindungan terhadap kanker serviks dengan vaksin ini mencapai 89%. Lama proteksi vaksin ini mencapai 53 bulan
Kemudian, melakukan pemeriksaan Pap smear secara teratur. Karena pada dasarnya setiap kanker itu jika ditemukan dalam tingkatan yang dini, maka akan lebih mudah dalam penanganannya. Untuk itu diperlukan pendeteksian secara dini terhadap kanker serviks.
Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui secara dini adalah Pap Smear. Sensitifitas Pap Smear mecapai 90% bila dilakukan setiap tahun. Karena kanker serviks ditularkan melalui hubungan seksual, maka wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual hendaknya melakukan Pap Smear setiap tahun sekali.
Selain itu, hendaknya anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual. Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita penyakit kulit kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit kulit kelamin. Serta jangan berganti-ganti pasangan seksual dan berhenti merokok. (ri)\
Sabtu, 15 Agustus 2015
Sosialisasi Kanker & Tumor
Dijaman sekarang ini seiring semakin sibuknya manusia mengejar kecukupan ekonominya,mereka semua tidak ada waktu lagi untuk memperhatikan pola makan dan pola hidup sehari-hari.
Saksikan video dibawah ini;
Acara Sosialisasi di PT. TGI Kota Jambi part-1
Acara Sosialisasi di PT. TGI Kota Jambi part-2
Kesaksian Ibu Atik yang sembuh dari Kanker payudara
Langganan:
Postingan (Atom)